Medan, Seorang residivis spesialis pencurian sepeda motor kembali ditangkap Polsek Medan Tembung. Pelaku pun diberi hadiah sebutir timah panas di kaki kanannya karena dikatakan melawan saat dilakukan pengembangan. Darinya, petugas juga turut mengamankan satu unit sepeda motor Nmax yang juga hasil curian. Sepeda motor tersebut pun kini dikembalikan kepada pemiliknya.
Pelaku adalah Ori Syahputra (32) warga Jalan Selamat VII, Tegal Sari Mandala I, Medan Denai. Dalam menjalankan aksinya, ia mengaku bersama seorang rekannya berinisial P yang kini masih diburu polisi.
Penangkapan terhadap Ori berawal dari laporan Sumini. Ibu rumah tangga itu mengaku kehilangan handphone di tempat usaha laundry miliknya, di Jalan Pendidikan Pasar XI, Desa Bandar Khalipah, Selasa (8/10/24).
“Pelaku kita amankan di Jalan Pasar V Tembung, Kamis 31 Oktober kemarin,” tutur Kombes Pol Gidion Arif Setyawan, Selasa (5/10/24).
Dari tangannya, polisi juga mengamankan sepeda motor Nmax warna merah tanpa plat. Ia juga mengaku menjalankan aksinya bersama rekannya P.
“Hasil interogasi, pelaku residivis spesialis 3C. Saat kita lakukan pengembangan, pelaku berupaya melawan dan kita beri tindakan tegas terukur,” tegas Gidion.
Sedikitnya, Ori mengaku telah empat kali melakukan aksi kejahatan 3C. Keempatnya yakni di Jalan Marendal Dalam dan berhasil membawa kabur sepeda motor Nmax.
Lalu di Jalan Datuk Kabu, Pasar III Tembung. Di sana pelaku berhasil membawa kabur sepeda motor Honda Vario. Selanjutnya pelaku juga melakukan curanmor di Jalan Karya Celincing, Juni 2024 lalu. Di sana ia juga berhasil mendapatkan sepeda motor Honda Vario. Terakhir, pelaku juga pernah menjalankan aksi pencurian sepeda motor di Simalingkar. Di sana Ori juga berhasil mendapatkan sepeda motor Honda Beat.
“Pelaku ini juga positif pengguna narkoba. Ada 4 laporan di beberapa Polsek,” bebernya.
Lanjut Gidion, sepeda motor Nmax yang didapati dari Ori juga merupakan hasil curian. Kini, sepeda motor tersebut telah dikembalikan kepada pemiliknya.
“Sudah dikembalikan sepeda motornya. Belum bisa hadir karena bekerja. Tadi sudah kita hubungi pemiliknya,” pungkasnya.
Ori kepada wartawan menerangkan bahwa dalam menjalankan aksinya, ia bersama P selalu berkeliling mencari mangsa. Saat melihat sasaran, salah satu dari keduanya secara bergantian bertugas sebagai eksekutor.
“Gantian kami mainnya. Kadang saya yang ngambil, kadang kawan saya. Kebanyakan kami mencari yang kuncinya tertinggal. Kadang pakai kunci T juga,” ucapnya.