Jeritan Pedagang Kaki Lima Semenjak Amiruddin Menjabat Pj Wali Kota Banda Aceh

REDAKSI WARTA KRIMINAL

- Redaksi

Selasa, 2 Juli 2024 - 02:18 WIB

5046 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Banda Aceh- Kebijakan penggusuran pedagang kaki lima (PKL) di belakang Masjid Raya Jalan Pante dinilai tidak pro kemanusiaan. Penertiban puluhan lapak pedagang kaki lima di Jalan Tgk Chiek Pante Kulu, Kecamatan Baiturrahman, Kota Banda Aceh, telah membuat banyak pedagang kehilangan tempat berjualan. Aktivis Aceh, Fajarul, mengungkapkan keprihatinannya atas nasib para pedagang yang semakin terdesak. Kamis 27/6/24

“Pak Amir harus mengerti jeritan rakyat, khususnya pedagang kaki lima. Selama Pak Amir menjabat Pj Wali Kota, banyak kebijakan yang pro dan kontra, yang ujung-ujungnya membuat rakyat menjerit,” ungkap Fajarul. Ia menambahkan bahwa kebijakan penertiban tersebut tidak memberikan solusi yang memadai bagi para pedagang yang kehilangan tempat berjualan.

Banyak pedagang kaki lima mengeluhkan nasib mereka. Salah satu pedagang mengungkapkan, “Kami tidak tahu harus kemana mengadu. Kami digusur tanpa diberikan tempat jualan yang layak dan ramai pembeli seperti sebelumnya. Sumber ekonomi kami terancam,” keluhnya. Pedagang lainnya menyatakan bahwa mereka merasa ditinggalkan dan tidak mendapatkan perhatian yang semestinya dari pemerintah kota.

Penertiban ini tidak hanya berdampak pada hilangnya tempat berjualan, tetapi juga mempengaruhi pendapatan para pedagang. “Pendapatan kami turun drastis. Kami kehilangan pelanggan setia dan kesulitan mencari tempat baru yang strategis,” ungkap seorang pedagang yang enggan disebutkan namanya. Ia berharap pemerintah dapat memberikan solusi yang lebih manusiawi dan mempertimbangkan nasib para pedagang kecil.

Fajarul menyoroti bahwa kebijakan penggusuran ini tidak hanya mengganggu perekonomian para pedagang, tetapi juga menambah beban psikologis mereka. “Banyak dari mereka yang sudah berjualan di tempat itu selama bertahun-tahun. Mereka kehilangan mata pencaharian dan merasa tidak dihargai oleh pemerintah,” jelasnya.

Aktivis lainnya, Rahmat, juga menyatakan kekhawatirannya. “Kebijakan ini seharusnya disertai dengan solusi yang konkret. Pemerintah harus menyediakan tempat relokasi yang memadai dan mendukung keberlanjutan usaha para pedagang,” tegasnya. Rahmat menambahkan bahwa pemerintah kota perlu lebih peka terhadap kondisi sosial dan ekonomi masyarakat kecil.

Para pedagang berharap agar pemerintah kota segera mengambil langkah-langkah yang lebih bijaksana dan tidak hanya fokus pada penertiban. “Kami berharap ada dialog yang lebih intens antara pemerintah dan pedagang kaki lima. Kami butuh solusi, bukan hanya penggusuran,” ujar seorang pedagang lainnya. Mereka meminta agar pemerintah memberikan perhatian yang lebih serius terhadap nasib mereka.

Di tengah situasi yang semakin sulit, para pedagang kaki lima tetap berusaha untuk bertahan. “Kami tidak punya pilihan lain selain berjuang. Kami berharap pemerintah mendengar jeritan kami dan memberikan solusi yang adil,” kata seorang pedagang dengan penuh harap. Mereka ingin agar kebijakan yang diambil oleh pemerintah kota tidak hanya mengutamakan kepentingan tertentu, tetapi juga memperhatikan kesejahteraan rakyat kecil.(Ril/RN)

Berita Terkait

Diduga di Mark Up Pembagunan Pos Kamling Reje Pudung, Inspektorat Diam
FRN Desak Kapolda Aceh Usut Tuntas Kekerasan terhadap Jurnalis
Sikap Alergi Terhadap Wartawan, Oknum Kepala Desa Cane Baru Dinilai Langgar UU Pres
GPA Desak Mendagri Dicopot Jabatan Safrizal Sebagai PJ Gubernur Aceh
Menlu ucapkan belasungkawa
Pemkon Tanjung Rusia Timur, Adakan Serah Terima Hasil Pembangunan Tahun 2024
Penyidik Polda Aceh Serahkan Oknum Pegawai BSI yang Salah Gunakan Dana Nasabah ke Jaksa
Hati – hati Investasi Sembako Murah, Puluhan Warga Sabang Jadi Korban

Berita Terkait

Senin, 12 Mei 2025 - 23:42 WIB

DPP GARNIZUN Apresiasi Rutan Labuhan Deli Konsisten Bersih Narkoba

Jumat, 9 Mei 2025 - 02:44 WIB

Miris!!! Polsek Medan Tuntungan Tidak Berani Menangkap Pelaku Penganiayaan Wartawan

Jumat, 9 Mei 2025 - 00:52 WIB

Juta Banding 500 Juta Kalau Kau Terdaftar di Dewan Pers, Kanit Reskrim Polsek Medan Tuntungan Fitnah Wartawan Korban Penganiyaan Tidak Terdaftar di Dewan Pers

Jumat, 9 Mei 2025 - 00:39 WIB

Poldasu dan Dinas Pariwisata Diminta Usut Dugaan “Kuda-kudaan” Gadis 17 Tahun dan Penjualan Alkohol Tanpa Izin di The Vampire Spa Gatot Subroto

Jumat, 9 Mei 2025 - 00:37 WIB

Terkait oknum Penyidik Satreskrim Polres Batu Bara Diduga Minta 200 Juta Untuk Cabut Perkara, Kini Intimidasi Diduga Anak Dibawah Umur

Selasa, 6 Mei 2025 - 03:33 WIB

Kapolres Belawan AKBP Oloan Siahaan Diserang Pelaku Tawuran hingga Lepas 3 Tembakan, Dua Orang Tertembak

Senin, 28 April 2025 - 12:50 WIB

Buntut Kekecewaan di Medan Modif Contest Part 3: Peserta Soroti Transparansi Penilaian dan Janji Hadiah

Senin, 28 April 2025 - 11:45 WIB

Peserta Medan Modif Contest Part 3 Protes, Tuntut Transparansi Penjurian

Berita Terbaru